Monday, February 29, 2016

Cara Belajar dan Mengukur AVO METER ANALOG

AVO METER ANALOG




KETERANGAN

1.      Indicator zero corrector
2.      Saklar pemilih batas ukur

3.      Terminal pengukur positif (+) (terminal penghubung Emiter Transistor untuk pengukuran Transistor)

4.      Terminal pengukur negatif (-) (terminal penghubung Collector Transistor untuk pengukuran Transistor)

5.      Terminal penghubung Base transistor untuk pengukuran Transistor

6.      OUTPUT terminal (Series capacitor terminal)

7.      Knob kalibrasi Ohmmeter

8.      Polarity revesal switch knob (± DC and W)

9.      Capacitor capacity measuring push button switch knob

10.  Jarum Penunjuk/Indikator

11.  Skala Ukur

12.  Lampu indikator kontinyuitas

13.  rumah bagian belakang


SKALA UKUR SANWA CX - 506

 


SKALA UKUR Sanwa YX-360TR

 

Penggunaan Avometer dalam bidang Otomotif besaran listrik yang paling sering diukur adalah Tegangan dan Tahanan artinya Voltmeter dan Ohmmeter yang sering dipakai, sebab untuk pengukuran dengan AMPERmeter batas ukurnya terlalu kecil untuk pengukuran arus dalam kelistrikan mobil.

Dalam teknik otomotif tegangan yang diukur adalah tegangan DC jadi selektor/saklar pemilih batas ukur diarahkan ke pengukuran DCVolt dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan akan diukur
Contoh: Tegangan yang akan diukur 12 V DC maka batas ukur yang dipilih 30 V dan atau 50 V
Contoh Pembacaan hasil pengukuran dengan menggunakan Avometer Sanwa YX-360TR:
Batas ukur tegangan pada Avometer tersebut adalah : 0,1 – 0,25 – 2,5 – 10 – 50 – 250 - 1000
1.      Bila batas ukur pada : 50 V
Skala ukur yang dibaca adalah : 0 – 10 – 20 – 30 – 40 – 50 (lihat gambar skala ukur Avometer Sanwa YX – 360 TR diatas)
Antara 0 – 10 terdapat 10 strip/bagian maka 1 strip/bagian = 10/10 = 1v
Jadi hasil pembacaan sesuai penunjukkan jarum adalah = 10 + (4 x 1)V = 14 Volt
2.      Bila menggunakan batas ukur 50 V kurang bisa baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 10 V, maka skala ukur yang dibaca adalah: 0 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10. Antara 0 – 2 terdapat 10 bagian/strip, maka 1 bagian = 2/10 = 0,2 Volt
Jadi hasil pembacaan sesuai penunjukkan jarum adalah = 2 + (4 x 0,2)=2,8 Volt
3.      Bila menggunakan batas ukur 10 V kurang bisa baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 2,5 V, maka skala ukur yang dibaca adalah:
( 0 – 50 – 100 – 150 – 200 – 250 ) dimana skala ukur tersebut dibaca
(0 – 0,5 – 1,0 – 1,5 – 2,0 – 2,5 ) sehingga antara 0 – 0,5 terbagi 10 bagian, maka 1 bagian = 0,5/10 = 0,005 Volt
Jadi hasil pembacaan sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,5 + (4 x 0,05) = 0,70 Volt
4.      Bila menggunakan batas ukur 2,5 V kurang bisa baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 0,25 V, maka skala ukur yang dibaca adalah:
( 0 – 50 – 100 – 150 – 200 – 250 ) dimana skala ukur tersebut dibaca
(0 – 0,05 – 0,10 – 0,15 – 0,20 – 0,25 ) sehingga antara 0 – 0,05 terbagi 10 bagian, maka 1 bagian = 0,05/10 = 0,005  Volt
Jadi hasil pembacaan sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,05 + (4 x 0,005) = 0,07 Volt
5.      Bila menggunakan batas ukur 0,25 V kurang bisa baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 0,1 V, maka skala ukur yang dibaca adalah: 0 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10. dimana skala tersebut dibaca 0 – 0,02 – 0,04 – 0,06 – 0,08 – 0,10
Antara 0 – 2 terdapat 10 bagian/strip, maka 1 bagian = 0,02/10 = 0,002 Volt



Jadi hasil pembacaan sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,02 + (4 x 0,002) = 0,028 Volt
PERHATIAN !!!!!!
Bila akan mengukur tegangan AC PLN 1 phase dimana teganga PLN tersebut berkisar antara 200 – 380 VoltAC maka arahkan selektor batas ukur pada pengukuran ACV dengan batas ukur 250V dan 1000V
Skala ukur yang dibaca sama dengan skala pembacaan tegangan DCV. Jadi bila selektor batas ukur diarahkan ke pengukuran tegangan AC dengan batas ukur 250 Volt, maka skala ukur yang dibaca adalah : 0 – 50 – 100 – 150 – 200 – 250
Antara 0 – 50 terbagi menjadi 10 bagian maka 1 bagian = 5 Volt, sehingga hasil pembacaan voltmeter sesuai dengan penunjukkan jarum yaitu = 50 + (4 x 5) = 70 VoltAC
Demikian pula bila batas ukur 1000 VAC maka skala ukur yang dibaca adalah 0 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 dimana skala ukur tersebut dibaca 0 – 200 – 400 – 600 – 800 – 1000, antara 0 – 200 terbagi menjadi 10 bagian berarti 1 bagian/strip = 20 VAC, sehingga hasil pembacaan sesuai dengan penunjukkan jarum adalah
200 + ( 4 x 20 ) = 280 VAC

 

Cara pengukuran
  Pada saat pengukuran dimulai selalu dipilih daerah batas ukur yang paling besar
  Batas ukur OHMmeter adalah x100K – x1K – x10 – 1x artinya hasil pembacaan dikalikan dengan batas ukur
  Skala ukur yang dibaca adalah skala ukur yang paling atas atau skala di atas garis cermin
  Jika selektor dipindah (diputar) ke daerah batas ukur lain, maka ohmmeter harus dikalibrasi kembali pada kedudukan nol
  PERHATIAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ohmmeter tidak boleh bersinggungan dengan tegangan luar
Pembacaan skala ukur: (Avometer Sanwa YX-360TR)
0 – 1 – 2 – 3 – 5 – 10 – 20 – 30 – 50 – 100 – 200 – 500 – 1k 
0 – 1 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 0,1
1 – 2, 2 – 3 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 1
5 – 10 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 0,5
10 – 20 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 1
20 – 30 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 2
30 – 50 terbagi menjadi 4 bagian jadi satu bagian = 5
50 – 100 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 10
100 – 200 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 20
dan seterusnya


No comments:

Post a Comment

Blog Archive