AVO METER ANALOG
KETERANGAN
1. Indicator zero corrector
2.
Saklar pemilih batas ukur
3.
Terminal pengukur positif (+) (terminal penghubung
Emiter Transistor untuk pengukuran Transistor)
4.
Terminal pengukur negatif (-) (terminal penghubung
Collector Transistor untuk pengukuran Transistor)
5.
Terminal penghubung Base transistor untuk
pengukuran Transistor
6.
OUTPUT terminal (Series capacitor terminal)
7.
Knob kalibrasi Ohmmeter
8.
Polarity revesal switch knob (± DC and W)
9.
Capacitor capacity measuring push button switch
knob
10.
Jarum Penunjuk/Indikator
11.
Skala Ukur
12.
Lampu indikator kontinyuitas
13.
rumah bagian belakang
SKALA UKUR SANWA CX - 506
SKALA UKUR Sanwa YX-360TR
Penggunaan
Avometer dalam bidang Otomotif besaran listrik yang paling sering diukur adalah
Tegangan dan Tahanan artinya Voltmeter dan Ohmmeter yang sering dipakai, sebab
untuk pengukuran dengan AMPERmeter batas ukurnya terlalu kecil untuk pengukuran
arus dalam kelistrikan mobil.
Dalam teknik
otomotif tegangan yang diukur adalah tegangan DC jadi selektor/saklar pemilih
batas ukur diarahkan ke pengukuran DCVolt dengan batas ukur yang lebih tinggi
dari tegangan akan diukur
Contoh: Tegangan
yang akan diukur 12 V DC maka batas ukur yang dipilih 30 V dan atau 50 V
Contoh Pembacaan hasil pengukuran
dengan menggunakan Avometer Sanwa YX-360TR:
Batas ukur tegangan pada Avometer
tersebut adalah : 0,1 – 0,25 – 2,5 – 10 – 50 – 250 - 1000
1.
Bila batas ukur
pada : 50 V
Skala ukur yang dibaca adalah : 0 –
10 – 20 – 30 – 40 – 50 (lihat gambar skala ukur Avometer Sanwa YX – 360 TR
diatas)
Antara 0 – 10 terdapat 10
strip/bagian maka 1 strip/bagian = 10/10 = 1v
Jadi hasil pembacaan
sesuai penunjukkan jarum adalah = 10 + (4 x 1)V = 14 Volt
2. Bila menggunakan batas ukur 50 V kurang bisa
baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 10 V, maka
skala ukur yang dibaca adalah: 0 – 2 – 4
– 6 – 8 – 10. Antara 0 – 2 terdapat
10 bagian/strip, maka 1 bagian = 2/10 = 0,2 Volt
Jadi hasil pembacaan
sesuai penunjukkan jarum adalah = 2 + (4 x 0,2)=2,8 Volt
3. Bila menggunakan batas ukur 10 V kurang bisa
baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 2,5 V, maka
skala ukur yang dibaca adalah:
( 0 – 50
– 100 – 150 – 200 – 250 ) dimana skala ukur tersebut dibaca
(0 –
0,5 – 1,0 – 1,5 – 2,0 – 2,5 ) sehingga antara 0 – 0,5 terbagi 10 bagian, maka 1 bagian = 0,5/10 = 0,005 Volt
Jadi hasil pembacaan
sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,5 + (4 x 0,05) = 0,70 Volt
4. Bila menggunakan batas ukur 2,5 V kurang bisa
baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 0,25 V, maka
skala ukur yang dibaca adalah:
( 0 – 50
– 100 – 150 – 200 – 250 ) dimana skala ukur tersebut dibaca
(0 – 0,05 – 0,10 – 0,15 –
0,20 – 0,25 )
sehingga antara 0 – 0,05 terbagi 10 bagian, maka 1 bagian = 0,05/10 = 0,005 Volt
Jadi hasil pembacaan
sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,05 + (4 x 0,005) = 0,07 Volt
5. Bila menggunakan batas ukur 0,25 V kurang
bisa baca dengan teliti maka batas ukurnya diturunkan pada batas ukur 0,1 V,
maka skala ukur yang dibaca adalah: 0 –
2 – 4 – 6 – 8 – 10. dimana skala tersebut dibaca 0 – 0,02 – 0,04 – 0,06 –
0,08 – 0,10
Antara 0 – 2 terdapat 10
bagian/strip, maka 1 bagian = 0,02/10 = 0,002 Volt
Jadi hasil pembacaan
sesuai penunjukkan jarum adalah = 0,02 + (4 x 0,002) = 0,028 Volt
PERHATIAN !!!!!!
Bila akan mengukur tegangan AC PLN 1 phase dimana teganga PLN tersebut
berkisar antara 200 – 380 VoltAC maka arahkan selektor batas ukur pada
pengukuran ACV dengan batas ukur 250V dan 1000V
Skala ukur yang dibaca sama dengan skala pembacaan tegangan DCV. Jadi bila selektor
batas ukur diarahkan ke pengukuran tegangan AC dengan batas ukur 250 Volt, maka
skala ukur yang dibaca adalah : 0 – 50 – 100 – 150 – 200 – 250
Antara 0 – 50 terbagi menjadi 10 bagian maka 1 bagian = 5 Volt, sehingga
hasil pembacaan voltmeter sesuai dengan penunjukkan jarum yaitu = 50 + (4 x 5)
= 70 VoltAC
Demikian pula bila batas ukur 1000 VAC maka skala ukur yang dibaca adalah 0
– 2 – 4 – 6 – 8 – 10 dimana skala ukur tersebut dibaca 0 – 200 – 400 – 600 –
800 – 1000, antara 0 – 200 terbagi menjadi 10 bagian berarti 1 bagian/strip =
20 VAC, sehingga hasil pembacaan sesuai dengan penunjukkan jarum adalah
200 + ( 4 x 20 ) = 280 VAC
Cara pengukuran
Pada saat
pengukuran dimulai selalu dipilih daerah batas ukur yang paling besar
Batas ukur
OHMmeter adalah x100K – x1K – x10 – 1x artinya hasil pembacaan dikalikan dengan
batas ukur
Skala ukur yang
dibaca adalah skala ukur yang paling atas atau skala di atas garis cermin
Jika selektor
dipindah (diputar) ke daerah batas ukur lain, maka ohmmeter harus dikalibrasi
kembali pada kedudukan nol
PERHATIAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ohmmeter tidak boleh bersinggungan dengan tegangan luar
|
Pembacaan skala ukur: (Avometer Sanwa YX-360TR)
0 – 1 – 2 – 3 – 5 – 10 – 20 – 30 – 50 – 100 – 200 – 500 –
1k
0 – 1 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 0,1
1 – 2, 2 – 3 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian =
1
5 – 10 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 0,5
10 – 20 terbagi menjadi 10 bagian jadi satu bagian = 1
20 – 30 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 2
30 – 50 terbagi menjadi 4 bagian jadi satu bagian = 5
50 – 100 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 10
100 – 200 terbagi menjadi 5 bagian jadi satu bagian = 20
dan seterusnya
No comments:
Post a Comment